Kita mengalami musim karena bumi bergerak mengitari atau mengelilingi matahari. Dengan memiliki lama peredaran adalah satu tahun. Rotasi bumi itu tidak tegak. Tapi miring ke salah satu sisi. Itu sebabnya permukaan belahan bumi bergantian condong ke arah matahari. Pertama belahan utara yang condong, lalu berikutnya belahan selatan. Perubahan kecondongan ke arah matahari inilah yang mengubah musim.
Indonesia berada pada jalur Katulistiwa yang dominan beriklim tropis yang mempunyai 2 musim, yaitu Musim hujan dan Musim Kemarau. Musim hujan dipengaruhi oleh angin barat dari benua Asia yang banyak mengandung uap air. Musim kemarau dipengaruhi oleh angin timur yang berhembus dari benua Australia, yang sedikit mengandung uap air. Itulah sebabnya mengapa Indonesia hanya memiliki 2 musim.
Bersiap Menghadapi Musim Hujan
Hujan besar mengguyur Kampung Jagung. Genangan air pun dapat terlihat di seluruh penjuru kampung. Tak terkecuali rumah keluarga Pak Tani Tua.
Jauh sebelum musim hujan datang, keluarga Pak Tani Tua sudah terbiasa menjalankan pola hidup bersih. Mereka tahu betul penyakitpenyakit apa yang dapat menyerang saat musim hujan tiba. Salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD). Keluarga Pak Tani Tua rajin menguras tempat penampungan air, menutup tempat penyimpanan air dengan rapat, dan mendaur ulang benda-benda yang berpeluang menjadi tempat tergenangnya air seperti kaleng dan botol bekas.
Kewaspadaan keluarga Pak Tani Tua tidaklah tanpa alasan. Mereka merasakan bagaimana berbahayanya penyakit DBD. Dua tahun yang lalu, penyakit DBD mewabah di Kampung Jagung. Bahkan dua dari empat anak Pak Tani Tua juga terkena. Beberapa warga kondisinya sangat parah, sehingga tidak dapat dirawat di Puskesmas Kampung Jagung dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum di kabupaten.
Setelah terjadi wabah DBD itu, warga Kampung Jagung beberapa kali mendapat penyuluhan dari Dinas Kesehatan. Melalui penyuluhan itulah, keluarga Pak Tani Tua belajar bahwa penyakit DBD disebabkan virus dengue. Virus itu ditularkan oleh nyamuk yang berkembang biak dalam genangan air bersih. Sejak itu, keluarga Pak Tani Tua menerapkan kebiasaan hidup bersih dan selalu waspada menjaga lingkungan agar tak ada genangan air yang dapat menjadi tempat nyamuk bertelur. Keluarga Pak Tani Tua selalu siap menghadapi musim hujan yang selalu mengakibatkan banjir di Kampung Jagung.
Temukan penyakit lain yang biasa terjadi di musim hujan.
Indonesia berada pada jalur Katulistiwa yang dominan beriklim tropis yang mempunyai 2 musim, yaitu Musim hujan dan Musim Kemarau. Musim hujan dipengaruhi oleh angin barat dari benua Asia yang banyak mengandung uap air. Musim kemarau dipengaruhi oleh angin timur yang berhembus dari benua Australia, yang sedikit mengandung uap air. Itulah sebabnya mengapa Indonesia hanya memiliki 2 musim.
Bersiap Menghadapi Musim Hujan
Hujan besar mengguyur Kampung Jagung. Genangan air pun dapat terlihat di seluruh penjuru kampung. Tak terkecuali rumah keluarga Pak Tani Tua.
Jauh sebelum musim hujan datang, keluarga Pak Tani Tua sudah terbiasa menjalankan pola hidup bersih. Mereka tahu betul penyakitpenyakit apa yang dapat menyerang saat musim hujan tiba. Salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD). Keluarga Pak Tani Tua rajin menguras tempat penampungan air, menutup tempat penyimpanan air dengan rapat, dan mendaur ulang benda-benda yang berpeluang menjadi tempat tergenangnya air seperti kaleng dan botol bekas.
Kewaspadaan keluarga Pak Tani Tua tidaklah tanpa alasan. Mereka merasakan bagaimana berbahayanya penyakit DBD. Dua tahun yang lalu, penyakit DBD mewabah di Kampung Jagung. Bahkan dua dari empat anak Pak Tani Tua juga terkena. Beberapa warga kondisinya sangat parah, sehingga tidak dapat dirawat di Puskesmas Kampung Jagung dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum di kabupaten.
Setelah terjadi wabah DBD itu, warga Kampung Jagung beberapa kali mendapat penyuluhan dari Dinas Kesehatan. Melalui penyuluhan itulah, keluarga Pak Tani Tua belajar bahwa penyakit DBD disebabkan virus dengue. Virus itu ditularkan oleh nyamuk yang berkembang biak dalam genangan air bersih. Sejak itu, keluarga Pak Tani Tua menerapkan kebiasaan hidup bersih dan selalu waspada menjaga lingkungan agar tak ada genangan air yang dapat menjadi tempat nyamuk bertelur. Keluarga Pak Tani Tua selalu siap menghadapi musim hujan yang selalu mengakibatkan banjir di Kampung Jagung.
Temukan penyakit lain yang biasa terjadi di musim hujan.
Nama Penyakit | Jenis Penyakit | Gejala | Penyebab | Cara Pencegahan |
---|---|---|---|---|
Influenza | Menular | Menggigil, demam, sakit kepala, nyeri otot punggung, tubuh terasa lemas, lelah, berkeringat, kerongkongan terasa sakit, batuk - batuk, hidung berair, serta suhu tubuh meninggi | Virus | Mengkonsumsi air putih sebanyak - banyaknya dan istirahat yang cukup |
Demam Berdarah | Menular | Demam secara tiba – tiba, sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot, serta timbul bintik - bintik merah pada kulit | Nyamuk Aedes Aegypti | Penyemprotan nyamuk di lingkungan rumah dan masyarakat |
Diare | Menular | Gejala luka, alergi zat tertentu, penyakit dari makanan, kelebihan mengkonsumsi vitamin C | Virus | Mengkonsumsi cairan oralit |
Tuberkulosis | Menular | Batuk lebih dari 2 minggu. Rasa nyeri di dada. Batuk yang mengeluarkan dahak bercampur dengan darah. Penurunan berat badan tanpa ada suatu alasan yang jelas. Mengalami demam, terutama sore hari. Keringat di malam hari. Menurunnya nafsu makan. | Bakteri | Mencegah kontak langsung dengan penderita dan Pemberian vaksin BCG |
Cacar | Menular | Demam, sakit kepala, nyeri tubuh dan ruam. | Virus Varicella Zoster | Menjaga kebersihan dan Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah cacar air. |
Malaria | Menular | Menggigil, demam tinggi, dan berkeringat., Nyeri pada otot, tulang, dan sakit kepala. Rasa lemah dan mudah lelah. Badan menjadi kuning, Anemia, Mual, muntah, dan nafsu makan menurun. | Parasit Plasmodium | Membersihkan bak mandi dan menabur serbuk abate untuk membasmi jentik-jentik nyamuk. Menyingkirkan atau menutup genangan air yang berpotensi menjadi sarang jentik-jentik nyamuk. |
Disentri | Menular | Di samping diare, gejala disentri lainnya meliputi kram perut, mual atau muntah, serta demam. | Bakteri | Senantiasa mencuci tangan dengan air bersih. Selalu mencuci tangan sebelum makan, memasak, serta menyiapkan makanan Jangan menggunakan handuk atau peralatan makan yang sama dengan pengidap. |